Bahaya Teh Celup Bagi Kesehatan.
Bahaya teh celup bagi kesehatan kini telah banyak diketahui orang banyak, karena teh celup merupakan salah satu minuman orang Indonesia yang banyak dinikmati dan diminati. Akan tetapi didalam teh celup ini mengandung bahaya bagi kesehatan. Hal ini bukan berbahaya pada tehnya, akan tetapi berbahaya pada bagian kertas kantongnya.
Bahaya Chlorine
Pada umumnya kertas dibuat dari pulp (bubur kertas), yang terbuat dari bahan kayu, bubur ini berwarna coklat tua, untuk membuat serat pulp itu berwarna putih, digunakan sejenis bahan kimia pemutih yang terbuat dari senyawa chlorine yang sangat pekat. Sayang dalam prosesnya, chlorine ini tetap tertinggal dalam produk kertas karena tidak dilakukan penetralan karena biayanya sangat tinggi. Kertas semacam inilah yang kemudian digunakan sebagai kantong teh celup.
Hindari mencelupkan kantong teh terlalu lama, karena Anda tentu berpikir bahwa semakin lama Anda merendam teh celup itu dalam air panas, semakin banyak sari teh yang tertinggal dalam cangkir Anda. Namun yang terjadi justru sebaliknya. Akan semakin banyak kandungan chlorine di kantong teh celup yang larut dalam teh Anda, apa lagi kalau Anda merendamnya lebih dari 3 menit.
Dalam industri kertas, chlorine memang biasa digunakan sebagai bahan insektisida, disinfektan, pengawet, pembersih dan pemutih kertas, yang kemudian digunakan untuk membuat tissue, popok, kain dan sebagainya; juga sumpit kayu sekali pakai, oleh sebab itu di China, sumpit jenis ini dilarang digunakan. Kenapa? Berdasarkan penelitian, diduga ada kaitan antara zat chlorine yang masuk kedalam tubuh dengan kemandulan pria, lahir cacat, keterbelakangan mental serta kanker.
I. Kandungan zat klorin di kantong kertas teh celup
Bahaya teh celup bagi kesehatan, karena didalam kantong kertas teh celup mengandung zat klorin. Kandungan zat klorin di kantong kertas teh celup akan larut. Apalagi jika Anda mencelupkan kantong teh lebih dari 3 – 5 menit. Klorin atau chlorine, zat kimia yang lazim digunakan dalam industri kertas. Fungsinya, disinfektan kertas, sehingga kertas bebas dari bakteri pembusuk dan tahan lama. Selain itu, kertas dengan klorin memang tampak lebih bersih.
Karena bersifat disinfektan, klorin dalam jumlah besar tentu berbahaya. Tak jauh beda dari racun serangga. Banyak penelitian mencurigai kaitan antara asupan klorin dalam tubuh manusia dengan kemandulan pada pria, bayi lahir cacat, mental terbelakang, dan kanker. Nah, mulai sekarang, jangan biarkan teh celup Anda tercelup lebih dari 5 menit. Atau, kembali ke cara yang sedikit repot: Gunakan teh bubuk. Minumlah teh, bukan zat klorin-nya…
II. (Penelitian)
Kebanyakan orang Indonesia (terutama suku Jawa) kalo minum teh malah sebenarnya minum gula, karena banyakan gulanya dari pada tehnya. Lebih tepatnya, minum gula campur teh, campur susu, atau kopi . Sekarang ketambahan minum gula campur teh & chlorine lagi. Tapi saya percaya, yang terakhir ini masih lebih banyak sari teh-nya daripada zat chlorine-nya.
Chlorine di kertas teh celup …
Untuk memuaskan keingintahuan, saya coba lakukan test hari ini, di lab. Hasilnya : Untuk sample 100 ml (seukuran segelas cangkir teh), dengan air aqua diambil dari dispenser dengan panas (70 – 80oC), kemudian teh celup merk “X” diambil tehnya, kertas pembungkus dicelupkan ke sample selama 10 menit, untuk beberapa sample didapat hasil berkisar 0.04 – 1.10 mg/L. Air Aqua asalnya sendiri chlorine content-nya tidak terdeteksi.
Chlorine tergolong powerful oxidizing agent, bersifat toxic dan corrosive.
Biasa digunakan dalam proses bleaching (contoh di pabrik kertas), manufacturing syntetic rubber & plastic, serta desinfektan untuk pemurnian air.
Di Permenkes (no …), untuk persyaratan kualitas air minum, setahu saya, tidak disebutkan nilai batas keberadaan chlorine (apa berarti tidak diperbolehkan?). Tapi untuk Kualitas Air Kolam Renang, Permenkes masih diperbolehkan dengan batasan antara 0.2 – 0.5 mg/L (tolong dikoreksi kalo saya keliru). Demikian juga WHO, setahu saya batasannya max. 0.5 mg/L.
Kadar klorin di dalam kemasan teh yang cuma 200 ml, bisa jadi lebih tinggi dibandingkan dengan klorin dipengolahan PDAM yang sekian ribu kubik karena konsentras nya merupakan fungsi dari volume mG/Liter. Jadi jangan dilihat volume total, tapi dalam tiap liternya.”
Maka dari itu bahaya teh celup bagi kesehatan ini sangat perlu anda perhatikan. Bukan berarti anda tidak boleh mengkonsumsi teh celup, akan tetapi celupkan teh celup kurang dari 5 menit.
Bahaya teh celup bagi kesehatan kini telah banyak diketahui orang banyak, karena teh celup merupakan salah satu minuman orang Indonesia yang banyak dinikmati dan diminati. Akan tetapi didalam teh celup ini mengandung bahaya bagi kesehatan. Hal ini bukan berbahaya pada tehnya, akan tetapi berbahaya pada bagian kertas kantongnya.
Bahaya Chlorine
Pada umumnya kertas dibuat dari pulp (bubur kertas), yang terbuat dari bahan kayu, bubur ini berwarna coklat tua, untuk membuat serat pulp itu berwarna putih, digunakan sejenis bahan kimia pemutih yang terbuat dari senyawa chlorine yang sangat pekat. Sayang dalam prosesnya, chlorine ini tetap tertinggal dalam produk kertas karena tidak dilakukan penetralan karena biayanya sangat tinggi. Kertas semacam inilah yang kemudian digunakan sebagai kantong teh celup.
Hindari mencelupkan kantong teh terlalu lama, karena Anda tentu berpikir bahwa semakin lama Anda merendam teh celup itu dalam air panas, semakin banyak sari teh yang tertinggal dalam cangkir Anda. Namun yang terjadi justru sebaliknya. Akan semakin banyak kandungan chlorine di kantong teh celup yang larut dalam teh Anda, apa lagi kalau Anda merendamnya lebih dari 3 menit.
Dalam industri kertas, chlorine memang biasa digunakan sebagai bahan insektisida, disinfektan, pengawet, pembersih dan pemutih kertas, yang kemudian digunakan untuk membuat tissue, popok, kain dan sebagainya; juga sumpit kayu sekali pakai, oleh sebab itu di China, sumpit jenis ini dilarang digunakan. Kenapa? Berdasarkan penelitian, diduga ada kaitan antara zat chlorine yang masuk kedalam tubuh dengan kemandulan pria, lahir cacat, keterbelakangan mental serta kanker.
I. Kandungan zat klorin di kantong kertas teh celup
Bahaya teh celup bagi kesehatan, karena didalam kantong kertas teh celup mengandung zat klorin. Kandungan zat klorin di kantong kertas teh celup akan larut. Apalagi jika Anda mencelupkan kantong teh lebih dari 3 – 5 menit. Klorin atau chlorine, zat kimia yang lazim digunakan dalam industri kertas. Fungsinya, disinfektan kertas, sehingga kertas bebas dari bakteri pembusuk dan tahan lama. Selain itu, kertas dengan klorin memang tampak lebih bersih.
Karena bersifat disinfektan, klorin dalam jumlah besar tentu berbahaya. Tak jauh beda dari racun serangga. Banyak penelitian mencurigai kaitan antara asupan klorin dalam tubuh manusia dengan kemandulan pada pria, bayi lahir cacat, mental terbelakang, dan kanker. Nah, mulai sekarang, jangan biarkan teh celup Anda tercelup lebih dari 5 menit. Atau, kembali ke cara yang sedikit repot: Gunakan teh bubuk. Minumlah teh, bukan zat klorin-nya…
II. (Penelitian)
Kebanyakan orang Indonesia (terutama suku Jawa) kalo minum teh malah sebenarnya minum gula, karena banyakan gulanya dari pada tehnya. Lebih tepatnya, minum gula campur teh, campur susu, atau kopi . Sekarang ketambahan minum gula campur teh & chlorine lagi. Tapi saya percaya, yang terakhir ini masih lebih banyak sari teh-nya daripada zat chlorine-nya.
Chlorine di kertas teh celup …
Untuk memuaskan keingintahuan, saya coba lakukan test hari ini, di lab. Hasilnya : Untuk sample 100 ml (seukuran segelas cangkir teh), dengan air aqua diambil dari dispenser dengan panas (70 – 80oC), kemudian teh celup merk “X” diambil tehnya, kertas pembungkus dicelupkan ke sample selama 10 menit, untuk beberapa sample didapat hasil berkisar 0.04 – 1.10 mg/L. Air Aqua asalnya sendiri chlorine content-nya tidak terdeteksi.
Chlorine tergolong powerful oxidizing agent, bersifat toxic dan corrosive.
Biasa digunakan dalam proses bleaching (contoh di pabrik kertas), manufacturing syntetic rubber & plastic, serta desinfektan untuk pemurnian air.
Di Permenkes (no …), untuk persyaratan kualitas air minum, setahu saya, tidak disebutkan nilai batas keberadaan chlorine (apa berarti tidak diperbolehkan?). Tapi untuk Kualitas Air Kolam Renang, Permenkes masih diperbolehkan dengan batasan antara 0.2 – 0.5 mg/L (tolong dikoreksi kalo saya keliru). Demikian juga WHO, setahu saya batasannya max. 0.5 mg/L.
Kadar klorin di dalam kemasan teh yang cuma 200 ml, bisa jadi lebih tinggi dibandingkan dengan klorin dipengolahan PDAM yang sekian ribu kubik karena konsentras nya merupakan fungsi dari volume mG/Liter. Jadi jangan dilihat volume total, tapi dalam tiap liternya.”
Maka dari itu bahaya teh celup bagi kesehatan ini sangat perlu anda perhatikan. Bukan berarti anda tidak boleh mengkonsumsi teh celup, akan tetapi celupkan teh celup kurang dari 5 menit.
Bahaya Teh Celup Bagi Kesehatan.
Bahaya teh celup bagi kesehatan kini telah banyak diketahui orang banyak, karena teh celup merupakan salah satu minuman orang Indonesia yang banyak dinikmati dan diminati. Akan tetapi didalam teh celup ini mengandung bahaya bagi kesehatan. Hal ini bukan berbahaya pada tehnya, akan tetapi berbahaya pada bagian kertas kantongnya.
Bahaya Chlorine
Pada umumnya kertas dibuat dari pulp (bubur kertas), yang terbuat dari bahan kayu, bubur ini berwarna coklat tua, untuk membuat serat pulp itu berwarna putih, digunakan sejenis bahan kimia pemutih yang terbuat dari senyawa chlorine yang sangat pekat. Sayang dalam prosesnya, chlorine ini tetap tertinggal dalam produk kertas karena tidak dilakukan penetralan karena biayanya sangat tinggi. Kertas semacam inilah yang kemudian digunakan sebagai kantong teh celup.
Hindari mencelupkan kantong teh terlalu lama, karena Anda tentu berpikir bahwa semakin lama Anda merendam teh celup itu dalam air panas, semakin banyak sari teh yang tertinggal dalam cangkir Anda. Namun yang terjadi justru sebaliknya. Akan semakin banyak kandungan chlorine di kantong teh celup yang larut dalam teh Anda, apa lagi kalau Anda merendamnya lebih dari 3 menit.
Dalam industri kertas, chlorine memang biasa digunakan sebagai bahan insektisida, disinfektan, pengawet, pembersih dan pemutih kertas, yang kemudian digunakan untuk membuat tissue, popok, kain dan sebagainya; juga sumpit kayu sekali pakai, oleh sebab itu di China, sumpit jenis ini dilarang digunakan. Kenapa? Berdasarkan penelitian, diduga ada kaitan antara zat chlorine yang masuk kedalam tubuh dengan kemandulan pria, lahir cacat, keterbelakangan mental serta kanker.
I. Kandungan zat klorin di kantong kertas teh celup
Bahaya teh celup bagi kesehatan, karena didalam kantong kertas teh celup mengandung zat klorin. Kandungan zat klorin di kantong kertas teh celup akan larut. Apalagi jika Anda mencelupkan kantong teh lebih dari 3 – 5 menit. Klorin atau chlorine, zat kimia yang lazim digunakan dalam industri kertas. Fungsinya, disinfektan kertas, sehingga kertas bebas dari bakteri pembusuk dan tahan lama. Selain itu, kertas dengan klorin memang tampak lebih bersih.
Karena bersifat disinfektan, klorin dalam jumlah besar tentu berbahaya. Tak jauh beda dari racun serangga. Banyak penelitian mencurigai kaitan antara asupan klorin dalam tubuh manusia dengan kemandulan pada pria, bayi lahir cacat, mental terbelakang, dan kanker. Nah, mulai sekarang, jangan biarkan teh celup Anda tercelup lebih dari 5 menit. Atau, kembali ke cara yang sedikit repot: Gunakan teh bubuk. Minumlah teh, bukan zat klorin-nya…
II. (Penelitian)
Kebanyakan orang Indonesia (terutama suku Jawa) kalo minum teh malah sebenarnya minum gula, karena banyakan gulanya dari pada tehnya. Lebih tepatnya, minum gula campur teh, campur susu, atau kopi . Sekarang ketambahan minum gula campur teh & chlorine lagi. Tapi saya percaya, yang terakhir ini masih lebih banyak sari teh-nya daripada zat chlorine-nya.
Chlorine di kertas teh celup …
Untuk memuaskan keingintahuan, saya coba lakukan test hari ini, di lab. Hasilnya : Untuk sample 100 ml (seukuran segelas cangkir teh), dengan air aqua diambil dari dispenser dengan panas (70 – 80oC), kemudian teh celup merk “X” diambil tehnya, kertas pembungkus dicelupkan ke sample selama 10 menit, untuk beberapa sample didapat hasil berkisar 0.04 – 1.10 mg/L. Air Aqua asalnya sendiri chlorine content-nya tidak terdeteksi.
Chlorine tergolong powerful oxidizing agent, bersifat toxic dan corrosive.
Biasa digunakan dalam proses bleaching (contoh di pabrik kertas), manufacturing syntetic rubber & plastic, serta desinfektan untuk pemurnian air.
Di Permenkes (no …), untuk persyaratan kualitas air minum, setahu saya, tidak disebutkan nilai batas keberadaan chlorine (apa berarti tidak diperbolehkan?). Tapi untuk Kualitas Air Kolam Renang, Permenkes masih diperbolehkan dengan batasan antara 0.2 – 0.5 mg/L (tolong dikoreksi kalo saya keliru). Demikian juga WHO, setahu saya batasannya max. 0.5 mg/L.
Kadar klorin di dalam kemasan teh yang cuma 200 ml, bisa jadi lebih tinggi dibandingkan dengan klorin dipengolahan PDAM yang sekian ribu kubik karena konsentras nya merupakan fungsi dari volume mG/Liter. Jadi jangan dilihat volume total, tapi dalam tiap liternya.”
Maka dari itu bahaya teh celup bagi kesehatan ini sangat perlu anda perhatikan. Bukan berarti anda tidak boleh mengkonsumsi teh celup, akan tetapi celupkan teh celup kurang dari 5 menit.
Bahaya teh celup bagi kesehatan kini telah banyak diketahui orang banyak, karena teh celup merupakan salah satu minuman orang Indonesia yang banyak dinikmati dan diminati. Akan tetapi didalam teh celup ini mengandung bahaya bagi kesehatan. Hal ini bukan berbahaya pada tehnya, akan tetapi berbahaya pada bagian kertas kantongnya.
Bahaya Chlorine
Pada umumnya kertas dibuat dari pulp (bubur kertas), yang terbuat dari bahan kayu, bubur ini berwarna coklat tua, untuk membuat serat pulp itu berwarna putih, digunakan sejenis bahan kimia pemutih yang terbuat dari senyawa chlorine yang sangat pekat. Sayang dalam prosesnya, chlorine ini tetap tertinggal dalam produk kertas karena tidak dilakukan penetralan karena biayanya sangat tinggi. Kertas semacam inilah yang kemudian digunakan sebagai kantong teh celup.
Hindari mencelupkan kantong teh terlalu lama, karena Anda tentu berpikir bahwa semakin lama Anda merendam teh celup itu dalam air panas, semakin banyak sari teh yang tertinggal dalam cangkir Anda. Namun yang terjadi justru sebaliknya. Akan semakin banyak kandungan chlorine di kantong teh celup yang larut dalam teh Anda, apa lagi kalau Anda merendamnya lebih dari 3 menit.
Dalam industri kertas, chlorine memang biasa digunakan sebagai bahan insektisida, disinfektan, pengawet, pembersih dan pemutih kertas, yang kemudian digunakan untuk membuat tissue, popok, kain dan sebagainya; juga sumpit kayu sekali pakai, oleh sebab itu di China, sumpit jenis ini dilarang digunakan. Kenapa? Berdasarkan penelitian, diduga ada kaitan antara zat chlorine yang masuk kedalam tubuh dengan kemandulan pria, lahir cacat, keterbelakangan mental serta kanker.
I. Kandungan zat klorin di kantong kertas teh celup
Bahaya teh celup bagi kesehatan, karena didalam kantong kertas teh celup mengandung zat klorin. Kandungan zat klorin di kantong kertas teh celup akan larut. Apalagi jika Anda mencelupkan kantong teh lebih dari 3 – 5 menit. Klorin atau chlorine, zat kimia yang lazim digunakan dalam industri kertas. Fungsinya, disinfektan kertas, sehingga kertas bebas dari bakteri pembusuk dan tahan lama. Selain itu, kertas dengan klorin memang tampak lebih bersih.
Karena bersifat disinfektan, klorin dalam jumlah besar tentu berbahaya. Tak jauh beda dari racun serangga. Banyak penelitian mencurigai kaitan antara asupan klorin dalam tubuh manusia dengan kemandulan pada pria, bayi lahir cacat, mental terbelakang, dan kanker. Nah, mulai sekarang, jangan biarkan teh celup Anda tercelup lebih dari 5 menit. Atau, kembali ke cara yang sedikit repot: Gunakan teh bubuk. Minumlah teh, bukan zat klorin-nya…
II. (Penelitian)
Kebanyakan orang Indonesia (terutama suku Jawa) kalo minum teh malah sebenarnya minum gula, karena banyakan gulanya dari pada tehnya. Lebih tepatnya, minum gula campur teh, campur susu, atau kopi . Sekarang ketambahan minum gula campur teh & chlorine lagi. Tapi saya percaya, yang terakhir ini masih lebih banyak sari teh-nya daripada zat chlorine-nya.
Chlorine di kertas teh celup …
Untuk memuaskan keingintahuan, saya coba lakukan test hari ini, di lab. Hasilnya : Untuk sample 100 ml (seukuran segelas cangkir teh), dengan air aqua diambil dari dispenser dengan panas (70 – 80oC), kemudian teh celup merk “X” diambil tehnya, kertas pembungkus dicelupkan ke sample selama 10 menit, untuk beberapa sample didapat hasil berkisar 0.04 – 1.10 mg/L. Air Aqua asalnya sendiri chlorine content-nya tidak terdeteksi.
Chlorine tergolong powerful oxidizing agent, bersifat toxic dan corrosive.
Biasa digunakan dalam proses bleaching (contoh di pabrik kertas), manufacturing syntetic rubber & plastic, serta desinfektan untuk pemurnian air.
Di Permenkes (no …), untuk persyaratan kualitas air minum, setahu saya, tidak disebutkan nilai batas keberadaan chlorine (apa berarti tidak diperbolehkan?). Tapi untuk Kualitas Air Kolam Renang, Permenkes masih diperbolehkan dengan batasan antara 0.2 – 0.5 mg/L (tolong dikoreksi kalo saya keliru). Demikian juga WHO, setahu saya batasannya max. 0.5 mg/L.
Kadar klorin di dalam kemasan teh yang cuma 200 ml, bisa jadi lebih tinggi dibandingkan dengan klorin dipengolahan PDAM yang sekian ribu kubik karena konsentras nya merupakan fungsi dari volume mG/Liter. Jadi jangan dilihat volume total, tapi dalam tiap liternya.”
Maka dari itu bahaya teh celup bagi kesehatan ini sangat perlu anda perhatikan. Bukan berarti anda tidak boleh mengkonsumsi teh celup, akan tetapi celupkan teh celup kurang dari 5 menit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar