Roti Maryam…Entah siapa yang memulai memberi nama makanan khas Negeri Arab itu, yang jelas kini roti yang berbahan dasar tepung trigu, telur dan sedikit mentega dan minyak samin itu kini mulai menjamur di Kota Surabaya.
Pada umumnya Roti Mariyam, yang juga biasa disebut Roti Canai (India), itu disantap dengan gulai kacang ijo atau daging kuah kari. Tapi kini roti yang banyak beredar di Surabaya dibuat dari bahan dasar yang sama tapi dihidangkan dengan toping berbagai rasa, seperti gula halus, madu, cokelat meises, parutan keju, selai stroberi dan lainnya.
Memang tidak ada salahnya, setiap pedagang mempunyai kreativitas membuat roti maryam lebih memasyarakat, karena roti maryam pada awalnya, hanya bisa dijumpai di Kampung Ampel yang banyak dihuni masyarakat keturunan Arab, tapi kini pedagang roti maryam sudah menjelajah ke seluruh pelosok kampung.
"Roti maryam harus dihidangkan selagi panas, karena aroma minyak saminnya bisa menggugah selera makan. Hmmm…gurih," kata Ekmal, penggemar roti maryam asal Jakarta.
Menurutnya, dia baru bisa menikmati roti maryam yang dikirim neneknya dari Kota Malang. Disebutkan bahwa roti maryam yang dibeli neneknya di Rumah Makan Kairo, yakni dekat perkampungan Arab, itu sangat berbeda dengan roti yang dijajakan di sepanjang jalan di Surabaya.
Ia mengatakan roti maryam yang berbentuk bulat pipih itu lapisan mentega dan saminnya sangat terasa. "Bentuknya tidak tebal, dimakan saat anget-anget enak sekali, tapi dalam kondisi dingin pun roti tetap empuk dan tidak keras," tutur Ekmal yang biasa makan roti tersebut tanpa "ditemani" gulai maupun kuah kari.
Beberapa penggemar kuliner menyebutkan bahwa cara memasak roti maryam sangat mudah, layaknya membuat kulit martabak. Hanya saja bahan dasar harus tetap berkualitas, terutama tepung trigu yang digunakan harus yang berprotein tinggi serta menambahkan kuning telur ayam, dan tetap tidak melupakan samin atau mentega.
Ada beberapa bahan yang harus disiapkan untuk membuat roti maryam atau canai tersebut, yakni :
* 500 gr tepung terigu protein tinggi
* 1 1/2 sdt garam
* 200 ml air
* 2 btr telur
* 80 ml minyak goreng untuk adonan
* 100 ml minyak goreng untuk celupan
* 50 gr margarin / butter/ samin
Cara membuat roti yakni aduk bahan utama tepung, garam, telur dan air untuk diuleni sambil sedikit dibanting-banting hingga adonan kalis dan lembut.
Bulatkan adonan letakkan didalam baskom kering. Tutup dengan pelastik/serbet bersih, dan didiamkan selama kurang lebih 1-2 jam. Ini dilakukan agar adonan melunak.
Potong-potong adonan dan timbang seberat @ 50 gram, kemudian bentuk bulatan. Diamkan kira-kira 20 menit. Lalu tipiskan adonan dg tangan dan bentangkan hingga benar-benar tipis (persis seperti membuat martabak) di atas meja yang telah diolesi minyak. Perciki adonan dengan samin atau mentega cair. Gulung. Satukan kedua ujungnya dan adonan kembali dimasukkan dalam lemari es selama 10 menit.
Setelah itu pipihkan adonan satu persatu. Panaskan sedikit minyak goreng dan minyak samin di wajan datar/teflon. Goreng adonan satu-satu sambil disiram-siram sampai matang dengan api kecil.
Mau mencoba masak sendiri atau langsung menikmati roti maryam yang sudah siap saji !(*)
Pada umumnya Roti Mariyam, yang juga biasa disebut Roti Canai (India), itu disantap dengan gulai kacang ijo atau daging kuah kari. Tapi kini roti yang banyak beredar di Surabaya dibuat dari bahan dasar yang sama tapi dihidangkan dengan toping berbagai rasa, seperti gula halus, madu, cokelat meises, parutan keju, selai stroberi dan lainnya.
Memang tidak ada salahnya, setiap pedagang mempunyai kreativitas membuat roti maryam lebih memasyarakat, karena roti maryam pada awalnya, hanya bisa dijumpai di Kampung Ampel yang banyak dihuni masyarakat keturunan Arab, tapi kini pedagang roti maryam sudah menjelajah ke seluruh pelosok kampung.
"Roti maryam harus dihidangkan selagi panas, karena aroma minyak saminnya bisa menggugah selera makan. Hmmm…gurih," kata Ekmal, penggemar roti maryam asal Jakarta.
Menurutnya, dia baru bisa menikmati roti maryam yang dikirim neneknya dari Kota Malang. Disebutkan bahwa roti maryam yang dibeli neneknya di Rumah Makan Kairo, yakni dekat perkampungan Arab, itu sangat berbeda dengan roti yang dijajakan di sepanjang jalan di Surabaya.
Ia mengatakan roti maryam yang berbentuk bulat pipih itu lapisan mentega dan saminnya sangat terasa. "Bentuknya tidak tebal, dimakan saat anget-anget enak sekali, tapi dalam kondisi dingin pun roti tetap empuk dan tidak keras," tutur Ekmal yang biasa makan roti tersebut tanpa "ditemani" gulai maupun kuah kari.
Beberapa penggemar kuliner menyebutkan bahwa cara memasak roti maryam sangat mudah, layaknya membuat kulit martabak. Hanya saja bahan dasar harus tetap berkualitas, terutama tepung trigu yang digunakan harus yang berprotein tinggi serta menambahkan kuning telur ayam, dan tetap tidak melupakan samin atau mentega.
Ada beberapa bahan yang harus disiapkan untuk membuat roti maryam atau canai tersebut, yakni :
* 500 gr tepung terigu protein tinggi
* 1 1/2 sdt garam
* 200 ml air
* 2 btr telur
* 80 ml minyak goreng untuk adonan
* 100 ml minyak goreng untuk celupan
* 50 gr margarin / butter/ samin
Cara membuat roti yakni aduk bahan utama tepung, garam, telur dan air untuk diuleni sambil sedikit dibanting-banting hingga adonan kalis dan lembut.
Bulatkan adonan letakkan didalam baskom kering. Tutup dengan pelastik/serbet bersih, dan didiamkan selama kurang lebih 1-2 jam. Ini dilakukan agar adonan melunak.
Potong-potong adonan dan timbang seberat @ 50 gram, kemudian bentuk bulatan. Diamkan kira-kira 20 menit. Lalu tipiskan adonan dg tangan dan bentangkan hingga benar-benar tipis (persis seperti membuat martabak) di atas meja yang telah diolesi minyak. Perciki adonan dengan samin atau mentega cair. Gulung. Satukan kedua ujungnya dan adonan kembali dimasukkan dalam lemari es selama 10 menit.
Setelah itu pipihkan adonan satu persatu. Panaskan sedikit minyak goreng dan minyak samin di wajan datar/teflon. Goreng adonan satu-satu sambil disiram-siram sampai matang dengan api kecil.
Mau mencoba masak sendiri atau langsung menikmati roti maryam yang sudah siap saji !(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar