Sayuran yang satu ini, selain cantik juga punya banyak manfaat manfaat kesehatan bagi tubuh. Brokoli kaya akan vitamin C, serat, hingga antioksidan yang berkhasiat mencegah kanker dan pengobatan autisme. Namun cara memasak yang salah dapat membuat sayuran ini kehilangan nutrisi pentingnya.
Para peneliti yang mempresentasikan penemuannya di American Institute for Cancer Research Conference menemukan, cara terbaik mengolah sayur, terutama brokoli adalah dengan mengukusnya selama tiga hingga empat menit.
Dengan cara dikukus sampai warna sayur berubah jadi hijau terang bisa meningkatkan zat yang berfungsi melawan dan mencegah kanker. Contohnya pada brokoli yang kaya akan sulforaphane, zat pada tumbuhan yang telah terbukti melindungi tubuh dari kanker (penelitian terbaru terbukti sulforaphane pada brokoli efektif mengatasi gejala autisme). Enzim myrosinase dalam brokoli dibutuhkan untuk pembentukan sulforaphane. Jadi jika enzim tersebut hilang atau rusak, sulforaphane tidak dapat terbentuk.
Hasil penelitian mengungkapkan, brokoli yang direbus atau dimasak dalam microwave tidak lagi memiliki kandungan nutrisi yang bisa melawan kanker. Memasak brokoli dengan cara direbus atau microwave, bahkan hanya dalam waktu semenit bisa merusak sebagian besar kandungan enzim myrosinase. Sementara bila dikukus selama lima menit, kandungan enzimnya tetap terjaga dan tidak hilang.
“Cara mengolah makanan saat ini lebih mementingkan bagaimana agar rasanya lebih enak, tampilannya juga lebih menarik. Tapi seharusnya pemrosesan makanan lebih difokuskan pada bagaimana caranya agar kandungan bioaktif pada makanan (yang mencegah kanker dan bermanfaat mengatasi autisme ini) sampai ke sistem pencernaan dalam bentuk yang bisa langsung digunakan tubuh,” jelas Dr Elizabeth Jeffrey, peneliti dari University of Illinois, seperti dikutip dari Daily Mail.
Penelitian ini ingin mengangkat pemahaman bahwa apa yang Anda lakukan saat memasak makanan di dapur sangat berpengaruh terhadap kesehatan. Cara memasak yang tepat bisa membuat Anda terhindar dari ancaman kanker dan mendapatkan manfaat penuh dari makanan tersebut.
sumber: detik wolipop ; hopkinsmedicine
Tidak ada komentar:
Posting Komentar